Senin, 10 Agustus 2015

9 Akhirnya Menikah

Januari 2014 ... Akhirnya impian ku berkeluarga menjadi kenyataan.

Menikah.

Iya, aku menikah.

Just it. Beberapa hari sebelum menikah. Hingga saat menikah. Aku menikah...dengan dirinya.

Jangan tanya aku bagaimana rasanya. Biar itu menjadi konsumsi khusus ya. Hahaha

Minggu, 04 Januari 2015

Minggu, 10 November 2013

8 Hujan Akhir Tahun

Diriku, hari ini adalah hari pahlawan nasional. Tepat hari minggu, 10 November 2013. Pukul 7 malam kurang 3 menit.

Tepat pula sudah 7 bulan kamu bekerja sebagai karyawan di bidang yang kamu ketahui.

Tepat pula 7 hari setelah keluargamu secara resmi melamar dirinya.

Tepat hampir 2 bulan sebelum kamu dan dirinya bersanding sebagai sepasang suami istri.

Sudahkah kamu mempersiapkan acara pernikahan kamu ?

Apakah kamu berpikir untuk berpindah bidang kerja dimana kamu bisa mendapatkan uang yang lebih banyak ?

Kamu sekarang sudah merasakan betapa menjadi seorang karyawan kantoran itu berarti kamu mendapatkan penghasilan uang yang tetap.

Apakah kamu masih ingat bagaimana banyak keinginan yang kamu dan dia mau dapatkan ?

Berhubungan pria dan wanita itu secara umumnya adalah agar dapat hidup lebih tenang dan damai. Hidup berkecukupan dan rasa syukur serta diberkati.

Namun semua itu tetap membutuhkan kehadiran uang. Bekerjalah demi dirimu dan dirinya. Berpenghasilan lah demi dirimu, keluargamu dan dirinya.

Apakah kamu sudah siap keluar dari zona nyamanmu, hai diri yang bodoh ?

Itu masih masalah uang dan harta. Apakah kamu sudah siap menghadapi ujian lainnya ?

ingatkah kamu dengan permasalahan-permasalahan itu ?

....

Jumat, 30 Agustus 2013

7 Impian Uang Dunia

Jumat, 12 November 2010 23:17

Kekasihku, selamat tidur. Doakan aku dalam tidurmu.

Sayang, aku sempat upload blog aku dengan diari ini. Sudah lama sekali aku gak posting tulisan. Tak ada cerita. Tak ada kisah yang akan bisa membuat kita ingat saat masa-masa yang sulit datang. Kamu ingat bukan bagaimana dulu aku begitu GEMBIRA bisa ketemu kamu. Kamu juga gembira ’mengasihani’ aku karena mau sama kamu yang ’gahar’ 

Aku upload diari ini. Eh, saat itu ada sahabatku yang menjadi pembaca pertama update Hot! Baru! Agak malu juga jadinya. Makanya aku mulai baca-baca lagi tulisan yang aku posting ke blog.

Mudah-mudahan gak akan ada masalah yang timbul. Terimakasih kamu sudah menguatkan kebimbanganku. Kamu katakan padaku untuk tetap menulis apa yang ingin aku tulis. Apalagi itu ada di blog aku sendiri. Hm... kamu tahu, rasa sayang itu bisa muncul bahkan hanya dari luncuran kata-kata sederhana itu.

Wah, alamat kebuka semua nih cerita suka duka kita. Hari ini aku juga sudah menetapkan diri untuk lebih terbuka padamu melalui facebook.


Gitu aja bilang terbuka. Udah tahu kaleee..
Alay-alay dan lebay atau kekanak-kanakan kayaknya. Tapi aku belajar dari kamu untuk mengekspresikan apa yang ada di kepala dan perasaan. Hal ini juga yang sebenarnya sudah aku lakukan dulu. Tapi aku melupakannya.


Sayang, jangan ge-er ya bila teman-temanku akan suka padamu.
Padahal mah aku yang ge-er ya...


Sayang kamu aku katakan sekali. Sayang aku, kamu katakan berkali-kali. Doa sayang. Itu juga termasuk doa. Tapi aku mohon doa yang lebih jelas ya.

Doakan aku agar aku diberikan kemampuan untuk dapat menikahi kamu. Kemampuan untuk :
1. bisa lulus kuliah dan bekerja
2. bisa kasih uang untuk umi
3. bisa nyicil rumah
4. bisa kasih kamu cincin (ceritanya tunangan)
5. bisa lebih modis dan perlente...(maccam benar...)
6. bisa ikut nemenin kamu ke Lombok.
7. banyak bukan ?...nah ada lagi nih tambahan dari kamu baru-baru ini...
8. bisa nyicil mobil tipe keluarga macam kijang atau minimal sedan bekas taxi >’<
...nah lho...Hun, doa yang keras nih. Soale permintaan kamu banyak! Tapi gak apa-apa... aku akan usaha. Uang-uang.... where are you?

Dimana ada uang aku akan siap menerkam! HAum…!
Ada uang Abang disayang.
Tak ada uang...yah tetep sayang yah.
 hehehe

Btw, iri juga yah tadi ketemu teman sekolah yang udah kerja, dinner bareng, bisa kuliah lg. Thanks buat Royyan, menginspirasi. Trims buat Rendra yang dah baca.

6 Lebih Baik Diam

Kamis, 11-11-2010 06:15

HUf… sabar …Pagi-pagi dibangunin untuk siap-siap. Ditelepon supaya lebih segar, eh malah ditutup. Sayang, sebegitu mengantuknya kah kamu?

Gondok lageeee….

Karena aku peduli maka membangunkan kamu. Aku annoying lagi ya. Sepertinya kamu merasa tidak bisa bangun sendiri apa..?!! Aku tahu kamu bisa bangun sendiri. Aku tahu kamu sudah set jam alarm kamu. Lalu kenapa aku ganggu??

Karena aku sayang kamu. Berlebihan kah? Atau kamu yang tidak memahami itu? Tak bisakah berkata-kata yang baik. Oh iya, aku tahu. Aku ingat perkataan Nabi tentang berkata-kata dan diam ini. Kalau tidak salah bunyinya seperti ini,” Lebih baik diam dari pada tidak dapat berkata-kata yang baik,” dan ini berarti marah. Makanya diam.

Sayang maaf ya. Percayakah kamu bahwa kamu tidak adil ke aku. Coba pahami kamu adalah usaha aku terus menerus. Maaf bila banyak kesalahan dan kekurangan. Namun tak bisakah kamu pahami aku bahwa aku ingin yang terbaik untuk mu. Juga untuk aku.

It’s fair if God send you to me. I do believe what we’ve done is sharpened and shine our relationship. That stronger our behavior. Even need much a time.
But you always threaten me by saying to find other Are you give up on me and forget what you has gratefully?
……


Kamis, 11-11-2010 06:40
Eh, telepon ku begetar…
Wah, sayang, kamu sudah benar-benar bangun toh! Maaf ya, tadi aku ganggu. Tadi kenapa dimatikan telepon aku? Oh, karena pake headset? Oh, benarkah? Aduh sayang, aku jadi malu. Aku kira kamu marah…meskipun iya kamu terganggu bukan?

NgikNgok!

Sayang, aku tegaskan padamu. Aku tidak suka candaan ancaman kamu,
”Nanti aku cari yang lain, nih…” setiap kali permintaan kamu tidak aku penuhi.
Aku benar-benar tidak suka dengan ancaman. Apalagi dikatakan seperti itu.

Sayang, aku benar-benar mensyukuri keberadaan kamu. Aku tidak perduli waktu yang kamu butuhkan untuk menyembuhkan diri. Aku percaya bahwa kamu akan menyembuhkan diri seiring berjalannya waktu.

Ngok!

Namun di dalam hatiku ... ayo ! sembuhlah. Syukuri kejadian terbukanya rahasia itu. Syukuri bahwa Tuhan masih sayang kamu. Syukuri bahwa aku paket hemat yang dikirim untuk menemani kehidupan mu. Syukuri bahwa aku ada untuk kamu. Syukuri kehidupannmu ini.
Kamis, 11 November 2010 13:28

Sayang, pagi ini kita tak saling menatap.
Selepas perjalanan ku untuk bertemu kamu terbatalkan, aku pulang kembali dan...TIDUR



Ya, aku tidur. Enak sekali. Lelap. Hingga aku merasa bahwa aku sudah tidur selama 4 jam.
----------------------------------------------------------
Kamis, 11-11-2010 23:10

Sayang, waktu bertemu kita singkat sekali tadi sore. Aku kangen. Rindu untuk mendengarkan cerita seru kamu. Rindu untuk melihat tingkah kamu. Rindu untuk mendengar langsung suara kamu yang menggemaskan itu.

Sayang, apakah bisa kita bersabar dalam suka dan duka?
Sayang, apakah bisa kita tahan dalam kesederhanaan dan keinginan?

Sayang, teguhkan dalam hati...
Aku sayang kamu!
Aku bisa bersabar dalam suka dan duka!
Aku bisa tahan dalam kesederhanaan dan keinginan!

Sayang,
...
Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa ini, aku tak mengerti...
Akankah sama jadinya bila bukan kamu
Lalu senyummu menyadarkanku
Kau cinta pertama dan terakhirku...
...
(Sherina)

5 Rahasia itu Terbuka



Sejenak aku sempat terpikir tentang betapa Tuhan masih menyayangi kamu, Sayang. Tidak ada rahasia yang akan terbuka dengan baik bila Tuhan tidak sayang. Aku bersyukur bahwa rahasia itu langsung terbuka melalui aku. Bukan orang lain. Aku bersyukur selepas tidur bahwa aku tidak menginggau selayaknya demam tinggi yang aku alami waktu kecil...
(mana aku tahu ya, kalau aku mengigau dan keluargaku di rumah dapat mendengar kata-kata ku ?!)
.....
Kau ... tatap mataku....dan terlelap....
dalam tidurmu...kau bicara....
Kau buka rahasia
dalam tidurmu...
.....

Sayang, aku tidak bisa merubah apa-apa dari dirimu. Kamu punya kebaikanmu sendiri. Namun, aku berharap kamu bisa belajar seperti dulu kala. Ingat tidak dulu kamu minta aku untuk beribadah? Kamu mengingatkan aku tetap berdoa...

Sayang, kamu rindu masa-masa kita jatuh cinta bukan? Aku pun rindu kembali seperti masa-masa awal kita jatuh cinta. Namun apa yang berubah sekarang ini adalah karena tantangan. Kamu semakin sibuk dengan pekerjaan hingga waktu-waktu yang tersisa hanya cukup untuk istirahat dan bermanja-manja. Aku juga terlena oleh situasi bukan?
---
Aduh..kepala ku pening. Ngantuk. Kurang tidur apa ya?
Hun, aku lanjutkan lagi nanti yah.
---------------------------------------------------------------
Eh, iya aku terlupa. Selasa sore di pasar minggu. Kamu membaca sent message aku. Kamu masih tetap pintar seperti dulu. Kamu tahu orang seperti apa aku bukan? Aku suka melakukan hal yang aneh dengan mengirim pesan kepada seseorang yang mengganggu aku...dengan gentle aku katakan siapa aku dan apa maksud aku. Kamu ingat seperti Yudha temen komplek kamu? Atau si Bagoes...mereka pernah berurusan dengan ku sebelum ini. Sayang, bila memang ada maksud baik atau bila aku salah paham, mungkin (mungkin?!) orang-orang itu akan membalas pesan surat ku atau menelepon aku. Selesai.

Sayang, aku mulai terpikir lagi nih dengan catatan harian sms kita dulu. Aku taruh dimana ya?....aduh, kepala ku pening...tapi aku gak mau tidur lagi...dah jam 05:37. Kalo kebablasan tidur...kasihan kamu; Sedih, marah...kecewa... Aku lebih sedih lagi, Hun.
NgikNgok!

---------------------------------------------------------------------------------------------
Rabu, 10 November 2010 22:49

Halo sayang, aku harap kamu sudah tidur saat ini. Aku kan sudah bacakan doa tidur untuk mu dan kecup sayang pengantar tidur tadi. Tidur yang nyaman ya.

Seharian ini aku di kampus dan di rumah Abay. Juga bercengkrama dengan mu di stasiun. Ih, pacaran sih di stasiun...

Mooo....


Aku dapat hikmah dari curhatan diantara aku dan Abay. Coba aku buat poin apa yang aku dan Abay katakan atau tanyakan, ya.
 Cewe itu selalu minta diperhatikan, dipahami dan dipenuhi permintaannya. Tapi kalo kita yang minta dipahami mereka merasa itu tidak penting. Kita (cowo) di injak-injak.
 Cewe itu tidak mau dirinya berubah setelah berhubungan dengan kita. Suatu saat mereka akan mengatakan bahwa dirinya saat ini bukanlah dirinya yang dulu.
 Seharusnya mereka sadar bahwa mereka berubah itu karena sedang dalam proses menyesuaikan diri dengan kita-pasangannya. Wajar bila ada yang berubah. Jangan dipake jadi alasan untuk jalan sendiri-sendiri.
 Cewe tidak suka kita merubah atau memberikan suatu perubahan tentang apa yang baik atau yang buruk. Mereka juga akan mengatakan bahwa mereka tidak akan merubah kita. Namun perlahan mereka yang merubah diri kita.
 Pernahkah dia (cewe) mengatakan bahwa dia akan menerima kita apa adanya? Lihat sekarang/beberapa waktu kedepan, apakah dia mulai membenci perilaku kita? Apakah dia mulai merasa kita tidak menyenangkan lagi untuknya? Apakah dia merasa tidak cocok? Bila iya...maka dia berbohong saat itu.
 ...cewe gak bisa dibiarkan menginjak-injak kita. Kita harus tegas!
 Jangan biarkan diri kita merasa bahwa bila gak ada dia maka kita gak bisa apa-apa!
Dst....

Tapi apa yang lebih menyenangkan lagi, Hun? Yaitu...bisa ngobrol dan ngeruwek-ngeruwek muka kamu tuh! Heheheh...Ngik!Ngok!
Seneng deh, bisa liat kamu ketawa kayak tadi. Kita rame lagi. Hampir mirip kayak dulu. Tapi lebih romantis sekarang....

Ngok !

Sayang, aku sayang kamu.
Salam tidur mu selalu penuh kejutan. Save it for the best time. OK!....
oh iya, jangan ancam aku seperti itu lagi! Aku gak suka. Sudah beratus-ratus kali aku bilang. Aku gak suka diancam. Apalagi dengan kalimat seperti itu.
“Nanti aku cari orang lain nih…”?!!! Bodoh, lagi!

Ngantuk, Hun. Pusing kepala…(23:17)

4 Ingin Mendengar Suara Kamu

Rabu, 10 November 2010 00:01

Sayangku...aku masih menunggu telepon sebelum tidur kamu? Ada apa tidak menelepon lagi? Sudah tidurkah kamu?

Sayang, maafkan aku ya. Aku kacau banget beberapa hari ini.


Aku masih begitu cemburu. Sudah tahu kamu lagi bersedih dan sakit hati seperti yang aku rasakan, aku malah mengajukan hal-hal aneh. Sinting! Aku benar-benar bodoh sekali. Sayang, maafkan aku. AKu tak bermaksud menyakiti hatimu. Aku ingin bisa berada di saat kamu memiliki dunia mu sendiri yang aku tidak tahu itu. Semalaman aku masih saja gemetaran tercekat dengan gambaran kebodohanmu itu. ~ Hal itu lah yang membuat aku meminta hal sinting itu. Maaf sayang. Itu egoisme aku saja. Aku lagi-lagi tidak peka dengan keadaan kamu. Sayang, maaf...yah.

Setelah sedikit percakapan yang membuat kamu marah itu...aku malah jadi marah. Marah, dan kalut saat kamu katakan bahwa perjuangan kamu untuk aku sekarang ini adalah tidak membuat aku pusing lagi atau sedih dengan meninggalkan aku. Aku marah!
....
"Telah habis kata terangkai ..untuk membuatmu...kembali mengingat semua. apapun janjimu...Aku mohon dengan sangat kepadamu...
Waktu bersama dengan mu...tak sebanding dengan hancur hatiku begitu membekas di hidupku...
AKu mohon dengan sangat kepadamu...kembalilah...Wahai sayangku...
Hanya itu yang membuat aku tenang...
Kembalilah kembali kepadaku
Aku takkan pernah bisa hidup....
Tanpamu..."
(D'Massiv)
.......
.......

Kamu tahu bukan aku secara jujur berkata bahwa aku begitu kacau! Aku kacau! Bodohnya aku adalah malah bermaksud melibatkan banyak orang. Termasuk Bapak kamu.

Sayang, aku kacau. Aku berpikir pendek bila aku bisa bicara dengan Bapak kamu, maka aku bisa dapat kepercayaan diri dan kekuatan baru. Aku hanya ingin curhat.

Sayang, kamu benar. Seharusnya aku membicarakan hal ini bersama. Aku malu sendiri. Kemarin-kemarin aku yang katakan agar kamu bisa bicarakan dengan aku hal-hal yang sulit untuk dibicarakan. Aku malah melakukan suatu perbuatan yang kamu tidak tahu..~-~ aku kacau! aku malah bisa mengacaukan kekacauan ini lebih kacau dengan melibatkan orang tua mu....

Aduh, sayangku....tanpa mu...aku kacau. Apa sebutan kamu padaku? Bodoh Asimtot ya? atau Bodoh asimtot kuadrat? atau si Ble-e dari kampung setu?

Sayang, maaf kan aku. aku harus tetap belajar dari kamu. dampingi aku dengan tulus yah. Oh iya, benarkah perubahan pada diriku ini sama seperti dulu kamu bilang bahwa kamu kehilangan jati diri kamu sebenarnya?

Rasanya memang ada yang berubah dari diri-diri kita selama ini. Karakter diri sebelum kita bersama, jati diri sebelum kita bertemu telah begitu berbeda dan jauh dari jiwa kita bukan? Apakah ini artinya?

Bila aku berpikir negatif ... rasanya kita ingin kembali ke jati diri kita sebelumnya.
BIla aku pikir positif... aku rasa mulai banyak persatuan karakter diantara kita...
tapi saat ini kita masih belum bisa mengelola karakter bersama ini. AKu masih sensitif, annoying tapi dengan rasa untuk melindungi kamu...memanjakanmu sayang.
Kamu masih tetap keras kepala, egois ...tapi dengan rasa untuk bersandar dan bermanja-manja denganku...(aku harap lebih banyak lagi, sayang)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Sayang, aku kacau ... entah sampai kapan. Namun ada kamu yang berusaha menghibur dan membesarkan hatiku itu sudah cukup untuk menyegarkanku kembali. Aku akan mengikuti cara dan saranmu. Aku harus beraktivitas seperti dulu aku hidup, bergerak, mengalir dalam dinamika seorang imraan. BIla perlu bergaul dengan teman-teman baru.

Apakah ibnu, adit, akbar cukup? ya, aku harus menggauli mereka (lho!).
Sayangku...ternyata yang lagi kacau gak hanya aku, tapi juga akbar dan yang aku baru tahu kemudian si Ibnu.

Aku katakan bahwa aku lagi kacau. Aku kangen kumpul dengan mereka. Aku butuh semangat kampus lagi...dan Ibnu mengiyakan hal yang sama, Hun.
-----------------------------------------------------
ah.... dini hari ...waktunya tidur.......menunggu kebiasaan telepon kamu yang ternyata malam ini tidak ada. Hun-hun...HUn-hun....