Jumat, 30 Agustus 2013

2 karena Rasa Suka itu ...

Aku bersyukur atas nikmat yang aku dapat setelah bangun pagi. Aku bahkan sempat bangun malam. Bangun malam yang aku manfaatkan untuk membuat pengakuan, menangis dan memohon kebaikan pada Tuhan. Sayangku...rasanya rindu untuk bisa menangis lagi seperti saat ini. Bukan menangis saat tidur atau bergetar hebat karena sedih sebelum tidur. Tapi saat pertengahan malam.

Menangis aku karena belum dapat menjadi baik. Belum bisa menerima diri kamu apa adanya. Aku ingat dulu saat-saat bulan puasa itu. Kita sempat konflik berat. Kamu katakan bahwa kamu tidak bisa menemukan diri kamu sendiri selama bersama aku. Kita berdua punya cara pandang dan berpikir yang berbeda. Aku yang terlalu posesif. Mengganggu kamu. Buat kamu jadi tidak seperti dirimu yang dulu.

Sayangku, kamu ingat dahulu kenapa aku bisa dekat dengan mu? Aku terkagum-kagum. Senang rasanya bisa ketemu gadis seperti kamu. You know better than me in that case.

Sayang, kamu tahu, aku suka kamu yang apa adanya kamu. Diri kamu yang dulu aku temui adalah diri yang aku suka. Saat ini pun aku masih suka diri kamu. Ingat pembicaraan semalam?

Setengah perjuangan cinta hidupku ada pada jiwamu. Hati yang apa adanya. Pendirian yang kuat. Kecerdasan yang memikat. Impian-impian yang menakjubkan. Kamu gak terlalu anggap itu hal yang bisa kamu pertahankan, ya? Hingga kamu berkata bahwa kamu merasa bukan diri kamu setelah bertemu dan bersama aku. Sayang... apa yang berubah dari diri kamu adalah suatu hal yang nyata akibat bersama aku. Aku sedih...melihat kenyataan bahwa apa yang berubah itu adalah suatu hal bisa membuat kamu menjadi tidak lebih baik.

Sayang, mafkan aku.

Pembicaraan semalam juga kamu perlu tahu bahwa setengah lagi pelengkap perjuangan cinta ku yang tidak terduga adalah kecantikan kamu. Sungguh, kamu cantik. Apakah ini akan menyebabkan suatu kebaikan memudar? Maksud aku dengan mengatakan bahwa kamu indah, cantik, ayu, manis, cokelat, kuat, (dan) besar... Apakah kamu tergoda dengan itu?

Sayang, jangan terlena ya. Tapi kamu memang Luar Biasa. Anugerah Terindah yang Pernah Ku Miliki. ...saat ini aku sedang mendengarkan Sheila On 7 tapi lagu yang lain... Lagu-lagu inilah yang dulu menemani hari-hari ku belajar makna cinta bersama mu.
...
" lihat dirimu...semakin jauh mengayuh. Lewati segala tujuan hidup yang mungkin kau tempuh."(Sheila On 7)
...

Kamu ingat tidak, dulu kita saling berdoa dan berharap untuk dapat menjadi pribadi-pribadi yang baik. Itu adalah masa-masa di akhir setahun perkenalan kita. Aku pernah katakan padamu seperti ini...

"...Bukankah dari dulu kita sudah tahu bahwa menjadi baik membutuhkan kemauan dan proses. Sebaiknya kita sama-sama membicarakan aja kalau sudah mucul keinginan2 kita. Met istirahat D. (13-12-2009 00:02 wib)

13-12-2009 00:11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar