Jumat, 30 Agustus 2013

6 Lebih Baik Diam

Kamis, 11-11-2010 06:15

HUf… sabar …Pagi-pagi dibangunin untuk siap-siap. Ditelepon supaya lebih segar, eh malah ditutup. Sayang, sebegitu mengantuknya kah kamu?

Gondok lageeee….

Karena aku peduli maka membangunkan kamu. Aku annoying lagi ya. Sepertinya kamu merasa tidak bisa bangun sendiri apa..?!! Aku tahu kamu bisa bangun sendiri. Aku tahu kamu sudah set jam alarm kamu. Lalu kenapa aku ganggu??

Karena aku sayang kamu. Berlebihan kah? Atau kamu yang tidak memahami itu? Tak bisakah berkata-kata yang baik. Oh iya, aku tahu. Aku ingat perkataan Nabi tentang berkata-kata dan diam ini. Kalau tidak salah bunyinya seperti ini,” Lebih baik diam dari pada tidak dapat berkata-kata yang baik,” dan ini berarti marah. Makanya diam.

Sayang maaf ya. Percayakah kamu bahwa kamu tidak adil ke aku. Coba pahami kamu adalah usaha aku terus menerus. Maaf bila banyak kesalahan dan kekurangan. Namun tak bisakah kamu pahami aku bahwa aku ingin yang terbaik untuk mu. Juga untuk aku.

It’s fair if God send you to me. I do believe what we’ve done is sharpened and shine our relationship. That stronger our behavior. Even need much a time.
But you always threaten me by saying to find other Are you give up on me and forget what you has gratefully?
……


Kamis, 11-11-2010 06:40
Eh, telepon ku begetar…
Wah, sayang, kamu sudah benar-benar bangun toh! Maaf ya, tadi aku ganggu. Tadi kenapa dimatikan telepon aku? Oh, karena pake headset? Oh, benarkah? Aduh sayang, aku jadi malu. Aku kira kamu marah…meskipun iya kamu terganggu bukan?

NgikNgok!

Sayang, aku tegaskan padamu. Aku tidak suka candaan ancaman kamu,
”Nanti aku cari yang lain, nih…” setiap kali permintaan kamu tidak aku penuhi.
Aku benar-benar tidak suka dengan ancaman. Apalagi dikatakan seperti itu.

Sayang, aku benar-benar mensyukuri keberadaan kamu. Aku tidak perduli waktu yang kamu butuhkan untuk menyembuhkan diri. Aku percaya bahwa kamu akan menyembuhkan diri seiring berjalannya waktu.

Ngok!

Namun di dalam hatiku ... ayo ! sembuhlah. Syukuri kejadian terbukanya rahasia itu. Syukuri bahwa Tuhan masih sayang kamu. Syukuri bahwa aku paket hemat yang dikirim untuk menemani kehidupan mu. Syukuri bahwa aku ada untuk kamu. Syukuri kehidupannmu ini.
Kamis, 11 November 2010 13:28

Sayang, pagi ini kita tak saling menatap.
Selepas perjalanan ku untuk bertemu kamu terbatalkan, aku pulang kembali dan...TIDUR



Ya, aku tidur. Enak sekali. Lelap. Hingga aku merasa bahwa aku sudah tidur selama 4 jam.
----------------------------------------------------------
Kamis, 11-11-2010 23:10

Sayang, waktu bertemu kita singkat sekali tadi sore. Aku kangen. Rindu untuk mendengarkan cerita seru kamu. Rindu untuk melihat tingkah kamu. Rindu untuk mendengar langsung suara kamu yang menggemaskan itu.

Sayang, apakah bisa kita bersabar dalam suka dan duka?
Sayang, apakah bisa kita tahan dalam kesederhanaan dan keinginan?

Sayang, teguhkan dalam hati...
Aku sayang kamu!
Aku bisa bersabar dalam suka dan duka!
Aku bisa tahan dalam kesederhanaan dan keinginan!

Sayang,
...
Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa ini, aku tak mengerti...
Akankah sama jadinya bila bukan kamu
Lalu senyummu menyadarkanku
Kau cinta pertama dan terakhirku...
...
(Sherina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar